GAWAT, SUHU BAKAL TEMBUS 39°C

Ampun, cuaca panas yang terasa sejak September 2008 masih belum mau berhenti. Bahkan pada 22 Oktober, BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) Maritim Tanjung meramalkan suhu panas di Surabaya mencapai angka tertinggi, sekitar 45° Celcius (di luar ruangan) dan 39° Celcius ( di dalam ruangan). Oh my God!

PENINGKATAN suhu, terutama pada Rabu 22 Oktober 2008  ini sebagai akibat keberadaan matahari yang condong lebih dekat dengan wilayah di selatan Khatulistiwa. Pancaran sinar akan lebih terasa panas bila kondisi langit tidak tertutup awan. Demikian sebaliknya. Jika tertutup awan, suhu udara akan menurun secara otomatis.

Tapi prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Juanda Surabaya menyebut puncak panas adalah 20 Oktober 2008. Kondisi ini disebut sebagai salah satu fenomena alam yang terjadi satu kali dalam setahun. Fenomena ini terjadi pada saat matahari berada di atas garis equator. Siklus ini terjadi sekali dalam setahun ketika pergerakan matahari tepat berada di atas equator Indonesia.

Mulai pukul 06.00 WIB hawa sudah mulai panas dan posisi matahari lebih tinggi dibandingkan waktu yang sama di hari-hari biasa. Matahari juga berpijar lebih terang dibandingkan hari-hari lainnya. Cahaya matahari di atas kepala kita dan tidak akan menimbulkan bayangan.

Bukan hanya Surabaya. Seluruh Jawa yang berada di Selatan Khatulistiwa juga mengalami serangan panas. Bali, Nusa Tenggara dan Sulawesi terutama bagian Selatan juga diserang hawa panas. Di seluruh daerah itu, dalam minggu-minggu ini mencatat angka 33°-35°C. Padahal sebelum-sebelumnya derajat kepanasan hanya di angka 29°-31°C. Bahkan bulan Juli lalu, suhu kota Denpasar sempat menyentuh 28°C di siang hari. Kini, pertambahannya sangat ekstrem, menjadi 32°-33°C. Sedangkan suhu dalam ruang untuk wilayah Kuta sudah di angka 35°C.

Kembali ke prediksi BMG, rasanya memang harus mewaspadai apa yang terjadi di akhir Oktober ini. Angka 39°C menjadi teror yang harus diantisipasi. Sebagai gambaran, ketika terserang demam dan masih tersadar, suhu badan manusia paling banter sekitar 40° Celcius. Kalau suhu badannya di atas itu, manusia bisa pingsan atau harus segera diinfus.

Di balik itu, peningkatan suhu ini menjadi berkah bagi pelaku bisnis. Mulai dari AC berharga jutaan sampai kipas sate seharga lima ribuan mendadak laris. Es campur jalanan sampai es batunya juga mengalami peningkatan penjualan. Padahal penangkal gerah ini tidak selalu menyehatkan.

Saking panasnya, AC disetel dengan suhu serendah mungkin. Padahal sejatinya, suhu AC hendaknya paling banter hanya selisih 5°C dengan suhu luar ruangan. Kalau di luar 32°C, maka suhu dalam ruangan mestinya cukup 27°C. Makanya, grup perusahaan besar seperti Astra International melakukan penilaian Green Company anak-anak perusahaannya sampai ke soal AC. So, jangan heran jika masuk ke kantor-kantor grup Astra, udaranya kurang adem. Perbedaan suhu yang sangat ekstrem memang tidak bagus untuk kesehatan, apalagi jika seseorang harus keluar-masuk ruang.

Ini juga berlaku untuk mereka yang merasa kehausan. Es campur dan sebangsanya sebenarnya bukan solusi yang tepat karena akan mengganggu metabolisme tubuh. Justru kondisi cuaca yang sangat ekstrem, harusnya lebih banyak mengkonsumsi air biasa dengan suhu maksimal 5°-10°C atau minuman sejuk.


TIPS

Minumlah air minimal 3 liter per hari

Konsumsi buah-buahan segar

Makan bergizi

Pilih baju dengan bahan adem

Pilih warna baju yang terang atau putih untuk memantulkan cahaya matahari

Gunakan jaket atau pelindung lainnya agar tidak terpapar panas secara langsung

Kenakan kacamata untuk menangkal sinar UV

Seringlah berganti pakaian dalam

Gunakan antiperspirant untuk mencegah keringat berlebihan

Tag: , , , , ,

Tinggalkan komentar